Kamis, 11 Maret 2010

Memory

Ingatan (Memory)

Socrates pernah mengemukakan perumpamaan tentang memory manusia dengan gundukan lilin dikepala, dimana setiap individu memiliki besar dan komposisi yang berbeda. Pada masa sekarang, kita menganalogikan lilin diatas sebagai harddisk, disket dan sebagainya. Dari perumpaan diatas kita dapat ambil beberapa kesimpulan mengenai memori, yaitu :

1. Memory tergantung pada persepsi dan pengalaman.
2. Pengalaman meninggalkan jejak di otak kita.
3. Terdapat perbedaan memory antara satu dengan yang lain.
4. selain ingat,lupa juga akan muncul.
5. Beberapa pengalaman tidak tersimpan sehingga menimbulkan lupa.

Dari kesimpulan diatas kita dapat memahami bahwa ingatan tidak hanya kemamuan menyimpan saja tetapi juga termasuk kemampuan untuk menerima, menyimpan, dan menimbulkan kembali apa yang dilihat.
Kemampuan tersebut lebih dikenal dengan istilah Encoding (Pengkodean apa yang dipersepsikan, yaitu proses penerimaan), Strorage (Penyimpanan), Retrieval (Menimbulkan kembali apa yang disimpan).


A. TEORI-TEORI MEMORI

Teori yang paling banyak diterima oleh para ahli adalah teori tentang tiga proses memori, seperti yang telah disebutkan diatas, yaitu :
1. Proses Encoding (pengkodean apa yang dipersepsikan dengan cara mengubah menjadi simbol-simbol atau gelombang-gelombang listrik tertentu sesuai dengan perangkat yang ada pada organisme).
Proses pengubahan informasi dapat terjadi dengan dua cara yaitu :
a) Tidak sengaja
b) Sengaja
2. Proses Storage (Penyimpanan terhadap apa yang telah diproses dalam encoding).proses ini disebut juga retensi yaitu suatu proses pengendapan informasi yang diterimanya.
Penyimpanan informasi merupakan mekanisme yang sangat penting dalam memori. Setiap proses belajar meninggalkan jejak-jejak (traces) dalam diri seseorang, meskipun jejak ingatan tersebut memungkinkan untuk mengingat lagi tetapi tidak semua jejak ingatan tersebut dapat hilang.

3. Proses retrieval (pemulihan kembali apa yang telah disimpan sebelumnya).mekanisme dalam proses mengingat sangat membantu organisme dalam menghadapi persoalan sehari-hari. Hilgard (1975) menyebutkan tiga jenis proses mengingat, yaitu :
a. Recall
b. Recognition
c. Redintegrative

Teori tentang memori yang melibatkan Proses encoding, storage, dan retrival ini paling banyak disetujui oleh para ahli. Teori yang umum digunakan adalah teori Information-Processing. Teori ini dikembangkan oleh Richard Atkinson dan Richard Shiffrin (1968) menurut teori mereka, memori juga melalui proses encoding, storage, dan retrival.
Namun dalam proses tersebut juga terlibat pula tiga system memori yang berbeda, yaitu memori sensorik, memori jangka pendek (Short-Term Memory), memori jangka panjang (Long-Term Memory).

MEMORI SENSORIS

Memori sensoris berkaitan dengan penyimpanan informasi sementara yang dibawa oleh pancaindera kita. Proses memori sensoris dapat dikatakan sebagai proses penyimpanan melalui jalur syaraf-syaraf sensoris yang berlansung dalam jangka waktu yang sangat pendek.

a. Encoding dalam memori sensoris

Pada saat mata kita melihat sesuatu, atau telinga kita mendengar sesuatu, informasi dari indera-indera itu akan diubah dalam bentuk impuls-impuls neutral dan dihantarkan ke bagian-bagian tertentu dari otak.

b. Storage dalam memori sensoris
Memori sensoris ternyata mempunyai kapasitas penyimpanan informasi yang amat besar, tetapi informasi yang disimpan tersebut cepat sekali menghilang.

MEMORI JANGKA PENDEK

Memori jangka pendek (Short Term Memory) atau working memory adalah suatu proses penyimpanan memori sementara, artinya informasi yang disimpan hanya dipertahankan selama memori tersebut masih dibutuhkan.

a. Encoding dalam memori jangka pendek

Mula-mula akan berlangsung proses encoding seperti memori sensoris, akan tetapi informasi yang telah diterima oleh otak kemudian dikenal oleh suatu proses yang disebut control processes, yaitu suatu suatu proses yang mengatur laju dan mengalirnya informasi.

b. Storage dalam memori jangka pendek

Kapasitas dalam memori jangka pendek saat terbatas untuk menyimpan sejumlah informasi dalam jangka waktu tertentu. Kapasitas itu dapat dilihat dengan percobaan yang disebut dengan memory span task.

c. Retrieval dalam memori jangka pendek

Kapasitas memori jangka pendek sangat terbatas. Oleh karena itu proses mengingat dalam memori jangka pendek tidak membutuhkan waktu yang lama. Ada dua cara mengingat dalam memori jangka pendek, yaitu :
1) Parallel Search
2) Serial Search

MEMORI JANGKA PANJANG

Memori jangka panjang (L:ong Term Memory) adalah suatu proses penyimpanan informasi yang relative permanent.



a. Encoding dalam memori jangka panjang

Prosesnya hamper sama dengan memori jangka pendek hanya untuk memori jangka panjang perlu dilakukan proses selanjutnya yaitu semantic atau imagery coding. Dalam proses ini data dianalisis lebih jauh lagi.

b. Storage dalam memori jangka panjang

Proses encoding dalam memori ini dilakukan dengan penyaringan berdasarkan arti dari informasi bagi individu tersebut. Oleh karena itu penyimpanan informasi dapat berlangsung secara permanent.
Selain daripada itu, kapasitasnya besar sehingga dapat menyimpan informasi yang sangat banyak. Meskipun demikian, memori bekerja secara efisien yaitu dengan jalan me-reorganisasi informasi yang diterima. Reorganisasi ini erat kaitannya dengan proses retrieval informasi.

c. Retrieval dalam memori jangka panjang

Penyimpanan memori ini sangat terorganisir, organisasi ini besar faedahnya karena kapasitas memorinya luar biasa besarnya. Informasi yang tersimpan sifatnya terorganisasi, maka bila diberi petunjuk, maka proses mengingatnya hanya berlangsung beberapa detik saja.

1 komentar:

  1. wah infonya sangat membvantu saya...
    saya senaang dengan keindahan otak

    BalasHapus