Kamis, 11 Maret 2010

Dinamika Kepribadian

Dinamika kepribadian

Sigmund Freud adalah seorang tokoh psikologi yang kita kenal sebagai Bapak Psikoanalisis, Freud menganggap manusia itu sebagai suatu kompleks system energi yang memperoleh energinya dari makanan dan mempergunakannya untuk berbagai hal.
Menurut Hukum kekelan energi disebutkan bahwa energi dapat berpindah dari satu tempat ke tempat yan lainnya, tetapi tidak dapat dimusnahkan. Dari pemikiran inilah Freud berpendapat, bahwa energi psikis dapat dipindahkan ke energi fisiologis dan sebaliknya. Titik hubung atau jembatan energi tubuh dan energi kepribadian adalah id serta insting-instingnya.

1. Insting
Insting didefinisikan sebagai perwujudan psikiologis dari suatu sumber rangsangan somatik dalam yang dibawa sejak lahir. Perwujudan psikologisnya yang dinamakan hasrat sedangkan jasmaninya disebut kebutuhan.

Insting mempunyai empat ciri khas :
• Sumber
• Tujuan
• Objek
• Impetus

Menurut Freud insting dapat digolongkan menjadi dua kelompok besar yakni:
• Insting-insting hidup
• Insting-insting mati


2. Distribusi dan penggunaan energi psikis
Dinamika kepribadian ditentukan oleh cara energi psikis didistribusikan serta digunakan oleh id, ego, dan superego. Oleh karena jumlah energi terbatas, maka akan terjadi persaingan di ketiga system itu dalam menggunakan energi tersebut. Dinamika kepribadian terdiri dari interaksi daya-daya pendorong kataksis-kataksis dan daya-daya penahan anti kataksis-kataksis.

3. Kecemasan
Kecemasan adalah suatu keadaan tegang. Fungsi kecemasan adalah memperingatkan sang pribadi akan adanya bahaya. Freud membedakan tiga kecemasan yakni :
• Kecemasan realitas
• Kecemasan neurotic
• Kecemasan moral / perasaan-perasaan bersalah

Tidak ada komentar:

Posting Komentar