Kenali Autisme 
Anak-anak penyandang spektrum autisme biasanya memperlihatkan setidaknya setengah dari daftar tanda-tanda yang disebutkan di bawah ini. Gejala-gejala autisme dapat berkisar dari ringan hingga berat dan intensitasnya berbeda antara masing-masing individu.
Hubungi profesional yang ahli dalam perkembangan anak dan mendalami bidang autisme, jika anda mencurigai anak anda memperlihatkan setidaknya separuh dari gejala-gejala ini : 
 Sulit bersosialisasi dengan anak-anak lainnya    
 Tertawa atau tergelak tidak pada tempatnya    
 Tidak pernah atau jarang sekali kontak mata  
 Tidak peka terhadap rasa sakit  
 Lebih suka menyendiri; sifatnya agak menjauhkan diri.  
 Suka benda-benda yang berputar / memutarkan benda  
 Ketertarikan pada satu benda secara berlebihan  
 Hiperaktif/melakukan kegiatan fisik secara berlebihan atau 
 malah tidak melakukan apapun (terlalu pendiam)  
 Kesulitan dalam mengutarakan kebutuhannya; suka
 menggunakan isyarat atau menunjuk dengan tangan
 daripada kata-kata    
 Menuntut hal yang sama; menentang perubahan atas hal-hal yang
 bersifat rutin  
 Tidak peduli bahaya  
 Menekuni permainan dengan cara aneh dalam waktu lama  
 Echolalia (mengulangi kata atau kalimat, tidak berbahasa biasa)  
 Tidak suka dipeluk (disayang) atau menyayangi  
 Tidak tanggap terhadap isyarat kata-kata; bersikap seperti orang tuli  
Tidak berminat terhadap metode pengajaran yang biasa  
 Tentrums – suka mengamuk/memperlihatkan kesedihan tanpa alasan yang jelas  
 Kecakapan motorik kasar/motorik halus yang seimbang (seperti tidak mau menendang bola namun dapat menumpuk balok-balok)  
Catatan : Daftar di atas bukan pengganti diagnosa. Hubungi profesional yang ahli untuk memperoleh diagnosa lengkap
Autis merupakan kelainan perilaku dimana penderita hanya tertarik pada aktivitas mentalnya sendiri (seperti melamun atau berkhayal). Gejala ini umumnya mulai terlihat ketika anak berumur tiga tahun.
Menurut buku Diagnosis and Statistical Manual of Mental Disorders-Fourth Edition (DSM-IV), gangguan autis dapat ditandai dengan tiga gejala utama, yaitu gangguan interaksi sosial, gangguan komunikasi, dan gangguan perilaku. Gangguan perilaku dapat berupa kurangnya interaksi sosial, penghindaran kontak mata, serta kesulitan dalam bahasa.?
Gangguan autis pada anak-anak memperlihatkan ketidakmampuan anak tersebut untuk berhubungan dengan orang lain atau bersikap acuh terhadap orang lain yang mencoba berkomunikasi dengannya. Mereka seolah-olah hidup dalam dunianya sendiri, bermain sendiri, dan tidak mau berkumpul dengan orang lain. Namun, anak autis biasanya memiliki kelebihan atau keahlian tertentu, seperti pintar menggambar, berhitung atau matematika, musik, dan lain-lain.? ?
Penyebab autis sejauh ini belum diketahui dengan pasti, namun diduga kuat berkaitan dengan faktor keturunan, khususnya hubungan antara ibu dan janin selama masa kehamilan.
Terapi yang tepat untuk anak autis sangat bersifat individual. Untuk itu dibutuhkan seorang yang ahli dalam terapi autis untuk mengenali dan memberikan apa yang dibutuhkan oleh sang anak agar dapat tumbuh berkembang secara baik. Salah satu terapi yang digunakan adalah dengan meningkatkan kemampuan untuk berbagi (sharing) sehingga dapat mendorong mereka untuk lebih berinteraksi dengan lingkungannya.
Jika terjadi kelainan perilaku pada anak, sebaiknya langsung dikonsultasikan ke dokter. Hal tersebut bertujuan agar dokter secepatnya dapat memberikan tindakan pengobatan atau latihan khusus sejak dini terhadap anak yang mengalami keadaan tersebut.
sumber: info-sehat.com
Selasa, 27 April 2010
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar